Monday, May 28, 2012

FAKTOR FAKTOR POTENSIAL SEBAGAI PENYEBAB RETARDASI MENTAL



1.             Non – organik
-          Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis
-          Faktor sosiokultural
-          Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik
-          Penelantaran anak
2.             Organik
a.             Faktor prakonsepsi
·               Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneos, dll)
·               Kelainan kromosom (X-linked, translokasi, fragile-X) – Sindrom polygenic familial
b.             Faktor pranatal
Ø   Gangguan pertumbuhan otak trisemster I
·           Kelainan kromosom (trisomi, mosaik dll)
·           Infeksi intrauterin, misalnya TORCH, HIV (Human immunodeficiency virus)
·           Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi dll)
·           Disfungsi plasenta
·           Kelainan kongenital dari otak (idiopatik)
Ø   Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III
·           Infeksi intrauterin, misalnya TORCH, HIV
·           Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam berat, dll)
·           Ibu : diabetes melitus, PKU (Phenylketonuria)
·           Toksemia gravidarum
·           Disfungsi plasenta
·           Ibu malnutrisi
c.             Faktor perinatal
·               Sangat prematur
·               Asfiksia neonatorum
·               Trauma lahir: perdarahan intra kranial
·               Meningitis
·               Kelainan metabolik : hipoglikemia, hiperbilirubinemia
d.             Faktor post natal
·               Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat
·               Neuro toksin, misalnya logam berat
·               CVA (Cerebrovascular accident)
·               Anoksia , misalnya tenggelam
·               Metabolik
Ø  Gizi buruk
Ø  Kelainan hormonal, misalnya hipotiroid, pseudohipoparatiroid
Ø  Aminoaciduria, misalnya PKU (phenyl ketonuria)
Ø  Kelainan metabolisme karbohidrat, galaktosemia, dll
Ø  Polisakaridosis , misalnya sindrom Hurler
Ø  Cerebral lipidosis (Tay Sachs) dengan hepatomegali (Gaucher)
Ø  Penyakit degeneratif/ metabolik lainnya.
·               Infeksi
Ø    Meningitis, ensefalitis dll
Ø    Subakut sklerosing panesefalitis
Kebanyakan anak yang menderita retardasi mental ini berasal dari golongan sosial ekonomi rendah, akibat kurangnya stimulasi dari lingkungannya sehingga secara bertahap menurunkan IQ yang bersamaan dengan terjadinya maturasi. Demikian pula pada keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat sebagai penyebab organik dari retardasi mental, misalnya keracunan logam berat yang subklinik dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, ternyata lebih banyak pada anak-anak dikota dari golongan sosial ekonomi rendah. Infeksi sitomegalovirus juga lebih banyak terdapat pada ibu-ibu dari golongan sosial ekonomi rendah. Demikian pula dengan kurang gizi, baik pada ibu hamil maupun pada anaknya setelah lahir dapat mempengaruhi pertumbuhan otak anak.

Sunday, May 27, 2012

KOMPLIKASI: PADA ANAK OBESITAS

Berbagai keadaan yang erat hubungannya dengan obesitas, baik yang terjadi pada masa bayi maupun pada masa dewasa antara lain:
1.             Terhadap kesehatan
Obesitas ringan sampai sedang, morbiditasnya kecil pada masa anak-anak. Tetapi bila obesitas masih terjadi setelah dewasa, maka morbiditas maupun mortalitasnya meningkat. Terdapat korelasi positif antara tingkat obesitas dengan berbagai penyakit infeksi, kecuali TBC. Morbiditas dan mortalitas yang tertinggi tersebut, dikaitkan dengan menurunnya respons imunologik sel T dan aktifitas sel polimorfonuklear.
2.             Saluran pernafasan
Pada bayi, obesitas merupakan resiko terjadinya infeksi saluran pernapasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru. Adanya hipertrofi tonsil dan adenoid akan mengakibatkan ocstruksi oksigen rendah, yang disebut sindrom Chubby Puffer. Obstruksi kronis saluran pernafasan dengan hipertrofi tonsil dan adenoid, dapat mengakibatkan gangguan tidur, gejala-gejala jantung dan kadar oksigen dalam darah yang abnormal. Keluhan lainnya adalah nafas yang pendek.
3.             Kulit
Kulit sering lecet karena gesekan. Anak meras gerah/panas, sering disertai miliaria, maupun jamur pada lipatan-lipatan kulit.
4.             Ortopedi
Anak yang obesitas pergerakannya lambat. Sering terdapat ortopedi seperti Legg-Perthee disease, genu valgum, slipped femoral capital epiphyses, tibia vara dll.
5.             Efek psikologis
Kurang percaya diri. Anak pada masa remaja yang obesitas biasanya pasif dan depresi. Karena sering tidak dilibatkan pada kegiatan yang dilakukan oleh teman sebayanya. Juga sulit mendapatkan pacar, karena merasa potongan tubuhnya jelek, tidak modis, merasa rendah diri sehungga mengisolasikan dari pergaulan dengan teman-temannya.
Gangguan kejiwaan ini juga dapat sebagai penyebab terjadinya obesitas yaitu dengan melampiaskan stres yang dialaminya kemakanan.
6.             Bila obesitas pada masa anak terus berlanjut sampai masa dewasa, dapat mengakibatkan:
-              Hipertensi pada masa adolesensi
-              Hiperlipidemia, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi maligna pada dewasa.
-              Diabetes
-              Sindrom Pickwickian merupakan komplikasi yang berat dari obesitas dewasa yaitu gangguan pada jantung dan pernafasan, hipoventilasi. Dengan manifestasi polisitemia, hipoksemia, sianosis, pembesaran jantung, gagal jantung kongestif dan somnolen. Kita harus hati-hati pada pemberian oksigen konsentrasi tinggi pada anak ini. Usaha pengurusan badan sangat penting kalau terjadi komplikasi ini.
-              Maturitas seksual lebih awal, menstruasi sering tidak teratur.


Dahulu gemuk dianggap sehat, tetapi dengan berkembangnya ilmu kedokteran pendapat tersebut tidak dianut lagi. Mungkin orang tua yang dulunya bangga dengan anaknya super gemuk, sekarang akan menyesal kalau melihat betapa kompleksnya akibat obesitas tersebut.

KESALAHAN-KESALAHAN DI DALAM MEMILIH ALAT PERMAINAN

7 Kesalahan yang sering dibuat dalam memilih alat permainan:
1.        Orang tua memberikan sekaligus banyak macam alat permainan.
Padahal pada umumnya anak-anak suka mengulang ulang alat   permainan yang sama untuk beberapa waktu lamanya.
2.        Banyak orang tua membeli alat permainan yang mereka pikir indah dan menarik. Tetapi mereka tidak berpikir apa yang akan dikerjakan anak terhadap alat permainan tersebut
3.        Banyak orang tua membayar terlalu mahal untuk alat permainan
Mereka lupa bahwa alat permainan yang dibuat sendiri atau dari barang bekas sering menyenangkan pula.
4.        Alat permainan yang terlalu lengkap/sempurna, sehingga sedikit peluang bagi anak untuk melakukan eksplorasi dan konstruksi. Sekali anak melihatnya, hanya sedikit tersisa untuk memainkannya.
5.        Alat permainan tidak sesuai dengan umur anak, anak terlalu tua atau terlalu muda terhadap alat permainannya. Sehingga maksud dan tujuan dari alat permainan itu tidak tercapai.
6.        Memberikan terlalu banyak alat permainan dengan tipe yang sama
7.        Banyak orang tua yang tidak meneliti keamanan dari alat permainan yang dibelinya.