Friday, June 22, 2012

SIFAT-SIFAT PENYAKIT INFEKSI


Sebagai agen penyebab penyakit (biotis), mikroba patogen memiliki sifst-sifat khusus yang sangat berbeda dengan agen penyebab penyakit lainnya(abiotis). Sebagai makhluk hidup, mikroba patogen memiliki ciri-ciri kehidupan yaitu:
a)        Mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berkembang biak
b)        Memerlukan tempat tinggal yang cocok bagi kelangsungan hidupnya (habitat-reservoir)
c)         Bergerak dan berpindah tempat (dinamis)
Ciri –ciri kehidupan mikroba patogen tersebut diatas, merupakan sifat-sifat spesifik mikroba patogen dalam upaya  mempertahankan hidupnya. Cara menyerang/invasi ke pejamu/ manusia melalui tahapan sebagai berikut:
1.        Sebelum pindah ke pejamu ( calon penderita), mikroba patogen hidup dan berkembang biak pada reservoir(orang/penderita, hewan, benda-benda lain)
2.        Untuk mencapai pejamu (calon penderita), diperlukan adanya mekanisme penyebaran
3.        Untuk masuk ke tubuh pejamu (calon penderita ), mikroba patogen memerlukan pintu masuk seperti kulit/mukosa yang terluka, hidung, rongga mulut, dan sebagainya.
4.        Adanya tenggang waktu saat masuknya mikroba patogen melalui port d’entree sampai timbulnya manifestasi klinis, untuk masing-masing mikroba patogen berbeda-beda
5.        Pada prinsipnya semua organ tubuh pejamu dapat terserang oleh mikroba patogen, namun beberapa mikroba patogen secara selektif hanya menyerang organ-organ tubuh tertentu dari pejamu(target organ)
6.        Besarnya kemampuan merusak dan menimbulkan manifestasi klinis dari mikroba patogen terhadap pejamu dapat dinilai dari beberapa faktor berikut.
a.      Infeksivitas
Besarnya kemampuan mikroba patogen melakukan invasi, berkembang biak dan menyesuaikan diri, serta bertempat tinggal pada jaringan tubuh pejamu
b.      Patogenitas
Derajat respon/ reaksi pejamu untuk mejadi sakit
c.       Virulensi
Besarnya kemampuan merusak mikroba patogen terhadap jaringan pejamu
d.      Toksigenitas
Besarnya kemampuan mikroba patogen untuk menghasilkan toksin, dimana toksin berpengaruh dalam perjalanan penyakit
e.      Antigenitas
Kemampuan mikroba patogen merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh(antibodi) pada diri pejamu. Kondisi ini akan mempersulit mikroba patogen itu sendiri untuk berkembang biak karena melemahnya respons pejamu menjadi sakit.
Kembali kepada  riwayat alamiah penyakit dengan memperhatikan segitiga epidemiologi, di mana faktor-faktor penyebab penyakit, pejamu, dan lingkungan saling berinteraksi. Lingkungan sering kali berpengaruh positif terhadap perkembangbiakan mikroba patogen serta transmisinya ke pejamu dan sering kali pula berpengaruh negatif terhadap pejamu. Hasil akhirnya adalah pejamu menjadi seorang penderita(sakit) penyakit infeksi. Contoh yang mudah diamati adalah lingkungan rumah sakit. Lingkungan ini sangat berpotensi untuk menyebarkan dan menularkan mikroba patogen yang berakibat timbulnya kasus-kasus yang disebut infeksi nosokomial.

Daftar pustaka :
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial. Jakarta : Salemba Medika

No comments:

Post a Comment