1.
Non
– organik
-
Kemiskinan
dan keluarga yang tidak harmonis
-
Faktor
sosiokultural
-
Interaksi
anak-pengasuh yang tidak baik
-
Penelantaran
anak
2.
Organik
a.
Faktor
prakonsepsi
·
Abnormalitas
single gene (penyakit-penyakit
metabolik, kelainan neurocutaneos,
dll)
·
Kelainan
kromosom (X-linked, translokasi, fragile-X) – Sindrom polygenic familial
b.
Faktor
pranatal
Ø Gangguan pertumbuhan otak trisemster
I
·
Kelainan
kromosom (trisomi, mosaik dll)
·
Infeksi
intrauterin, misalnya TORCH, HIV (Human
immunodeficiency virus)
·
Zat-zat
teratogen (alkohol, radiasi dll)
·
Disfungsi
plasenta
·
Kelainan
kongenital dari otak (idiopatik)
Ø Gangguan pertumbuhan otak trimester
II dan III
·
Infeksi
intrauterin, misalnya TORCH, HIV
·
Zat-zat
teratogen (alkohol, kokain, logam berat, dll)
·
Ibu
: diabetes melitus, PKU (Phenylketonuria)
·
Toksemia
gravidarum
·
Disfungsi
plasenta
·
Ibu
malnutrisi
c.
Faktor
perinatal
·
Sangat
prematur
·
Asfiksia
neonatorum
·
Trauma
lahir: perdarahan intra kranial
·
Meningitis
·
Kelainan
metabolik : hipoglikemia, hiperbilirubinemia
d.
Faktor
post natal
·
Trauma
berat pada kepala/susunan saraf pusat
·
Neuro
toksin, misalnya logam berat
·
CVA
(Cerebrovascular accident)
·
Anoksia
, misalnya tenggelam
·
Metabolik
Ø Gizi buruk
Ø Kelainan hormonal, misalnya
hipotiroid, pseudohipoparatiroid
Ø Aminoaciduria, misalnya PKU (phenyl
ketonuria)
Ø Kelainan metabolisme karbohidrat,
galaktosemia, dll
Ø Polisakaridosis , misalnya sindrom
Hurler
Ø Cerebral lipidosis (Tay Sachs) dengan
hepatomegali (Gaucher)
Ø Penyakit degeneratif/ metabolik
lainnya.
·
Infeksi
Ø Meningitis, ensefalitis dll
Ø Subakut sklerosing panesefalitis
Kebanyakan anak yang menderita retardasi mental ini berasal
dari golongan sosial ekonomi rendah, akibat kurangnya stimulasi dari lingkungannya
sehingga secara bertahap menurunkan IQ yang bersamaan dengan terjadinya
maturasi. Demikian pula pada keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat sebagai
penyebab organik dari retardasi mental, misalnya keracunan logam berat yang
subklinik dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kemampuan kognitif,
ternyata lebih banyak pada anak-anak dikota dari golongan sosial ekonomi rendah.
Infeksi sitomegalovirus juga lebih banyak terdapat pada ibu-ibu dari golongan
sosial ekonomi rendah. Demikian pula dengan kurang gizi, baik pada ibu hamil
maupun pada anaknya setelah lahir dapat mempengaruhi pertumbuhan otak anak.